Ergonomi memberikan dampak bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, bahkan mulai dari lingkungan rumah hingga tempat kerja industri. Dalam dunia industri, pendekatan ergonomi banyak digunakan mulai dari perancangan produk, fasilitas kerja, dan tempat kerja dengan sasaran untuk menambah efektivitas, efisiensi dan produktivitas tenaga kerja. Tujuan penting dari aplikasi ini adalah untuk mendapatkan dan memperbaiki kenyamanan, keselamatan dan kesehatan kerja (Soebroto, 2006). Nurmutia mengemukakan bahwa ergonomi adalah penyelidikan perilaku manusia dalam koneksi ke pekerjaan mereka.

Ergonomi berasal dari bahasa Yunani, dari kata ergos (bekerja) dan nomos (hukum alam/aturan). Ergonomi bermakna sebagai ilmu yang meneliti tentang kaitan antara orang dengan lingkungan kerjanya atau norma dalam sistem kerja (Sedarmayanti, 2011: 1). Dalam hal ini lingkungan kerja diartikan sebagai keseluruhan peralatan dan bahan yang dihadapi, serta lingkungan sekitar tempat dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta aturan kerja baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok.

Dengan adanya ergonomi maka dalam mencapai tujuan kerja pun diharapkan dengan rasa aman, nyaman dan efisien. Ergonomi berperan dalam segi efisien meliputi adanya perhatian terhadap kondisi karyawan, menciptakan sikap tubuh yang ergonomi, beban kerja yang diberikan kepada karyawan atau pegawai sesuai kemampuannya, pengaturan lingkungan kerja yang tepat, mengatur dan menilai organisasi kerja, meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja, serta memperbaiki kualitas produksi. Hal tersebut juga membantu karyawan dalam mencapai produktivitas kerja.

Berbagai keilmuan mendasari ergonomi antara lain:

  1. Antropometri, berkaitan dengan ukuran dan bentuk tubuh manusia menggunakan organnya baik saat diam maupun sedang melakukan pekerjaan.
  2. Biometri, berkaitan dengan kekuatan manusia, baik kemampuan fisik, berat badan, maupun daya tahan manusia.
  3. Faal kerja, berkaitan dengan tingkah laku kerja, baik secara anatomi maupun prosedural operasional.
  4. Kesehatan, berkaitan dengan kesehatan jasmani yang berhubungan dengan lingkungan kerja atau dampak yang ditimbulkannya, misalnya suhu lingkungan, suara, udara, dan sebagainya.
  5. Teknik/teknologi, berkaitan dengan penerapan ergonomi untuk mendapatkan keamanan, kenyamanan, dan kesehatan kerja.
  6. Perencanaan kerja, berkaitan dengan penentuan berbagai pilihan yang lebih baik dari suatu sistem kerja.
  7. Riset terpakai, berkaitan dengan pemanfaatan informasi tentang sifat, kemampuan, dan kelemahan manusia, perancangan mesin, peralatan, bahan kerja serta kondisi lingkungan.
  8. Ilmu-ilmu lainnya seperti psikologi, fisiologi, efektivitas dan efisiensi pekerjaan, serta lainnya.

Sasaran utama ergonomi adalah untuk mencapai prestasi kerja dari karyawan/pegawai dengan didukung suasana dan lingkungan kerja yang nyaman, aman, dan sehat. Secara umum tujuan ergonomi adalah untuk:

  1. Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan fisik dan mental karyawan dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban fisik dan mental, serta memberikan kepuasan dan promosi kerja bagi karyawan.
  2. Meningkatkan kesejahteraan sosial karyawan/pegawai dengan meningkatkan kualitas hubungan sosial, mengelola pekerjaan secara tepat untuk meningkatkan jaminan sosial yang baik selama usia produktif maupun setelah tidak produktif.
  3. Menciptakan keseimbangan berbagai aspek meliputi teknis, ekonomi, antropologis dan budaya setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi.

Ergonomi memberikan dampak bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, bahkan mulai dari lingkungan rumah hingga tempat kerja industri. Dalam dunia industri, pendekatan ergonomi banyak digunakan mulai dari perancangan produk, fasilitas kerja, dan tempat kerja dengan sasaran untuk menambah efektivitas, efisiensi dan produktivitas tenaga kerja. Tujuan penting dari aplikasi ini adalah untuk mendapatkan dan memperbaiki kenyamanan, keselamatan dan kesehatan kerja (Soebroto, 2006).

Ergonomi berasal dari bahasa Yunani, dari kata ergos (bekerja) dan nomos (hukum alam/aturan). Ergonomi bermakna sebagai ilmu yang meneliti tentang kaitan antara orang dengan lingkungan kerjanya atau norma dalam sistem kerja (Sedarmayanti, 2011: 1). Dalam hal ini lingkungan kerja diartikan sebagai keseluruhan peralatan dan bahan yang dihadapi, serta lingkungan sekitar tempat dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta aturan kerja baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok.

Dengan adanya ergonomi maka dalam mencapai tujuan kerja pun diharapkan dengan rasa aman, nyaman dan efisien. Ergonomi berperan dalam segi efisien meliputi adanya perhatian terhadap kondisi karyawan, menciptakan sikap tubuh yang ergonomi, beban kerja yang diberikan kepada karyawan atau pegawai sesuai kemampuannya, pengaturan lingkungan kerja yang tepat, mengatur dan menilai organisasi kerja, meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja, serta memperbaiki kualitas produksi. Hal tersebut juga membantu karyawan dalam mencapai produktivitas kerja.

Berbagai keilmuan mendasari ergonomi antara lain:

  1. Antropometri, berkaitan dengan ukuran dan bentuk tubuh manusia menggunakan organnya baik saat diam maupun sedang melakukan pekerjaan.
  2. Biometri, berkaitan dengan kekuatan manusia, baik kemampuan fisik, berat badan, maupun daya tahan manusia.
  3. Faal kerja, berkaitan dengan tingkah laku kerja, baik secara anatomi maupun prosedural operasional.
  4. Kesehatan, berkaitan dengan kesehatan jasmani yang berhubungan dengan lingkungan kerja atau dampak yang ditimbulkannya, misalnya suhu lingkungan, suara, udara, dan sebagainya.
  5. Teknik/teknologi, berkaitan dengan penerapan ergonomi untuk mendapatkan keamanan, kenyamanan, dan kesehatan kerja.
  6. Perencanaan kerja, berkaitan dengan penentuan berbagai pilihan yang lebih baik dari suatu sistem kerja.
  7. Riset terpakai, berkaitan dengan pemanfaatan informasi tentang sifat, kemampuan, dan kelemahan manusia, perancangan mesin, peralatan, bahan kerja serta kondisi lingkungan.
  8. Ilmu-ilmu lainnya seperti psikologi, fisiologi, efektivitas dan efisiensi pekerjaan, serta lainnya.

Sasaran utama ergonomi adalah untuk mencapai prestasi kerja dari karyawan/pegawai dengan didukung suasana dan lingkungan kerja yang nyaman, aman, dan sehat. Secara umum tujuan ergonomi adalah untuk:

  1. Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan fisik dan mental karyawan dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban fisik dan mental, serta memberikan kepuasan dan promosi kerja bagi karyawan.
  2. Meningkatkan kesejahteraan sosial karyawan/pegawai dengan meningkatkan kualitas hubungan sosial, mengelola pekerjaan secara tepat untuk meningkatkan jaminan sosial yang baik selama usia produktif maupun setelah tidak produktif.
  3. Menciptakan keseimbangan berbagai aspek meliputi teknis, ekonomi, antropologis dan budaya setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi.

ERGONOMI DALAM DUNIA INDUSTRI
Scroll to top
Open chat
1
Selamat datang di konsultanskripsi.com. Ada yang bisa kami bantu?