Dijelaskan pada materi sebelumnya mengenai konflik, kali ini materi menjelaskan berbagai jenis konflik yang terjadi. Beberapa konflik dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsi, pihak yang terlibat, dan struktur organisasi.
1. Berdasarkan Fungsi
Stephen Robbins membagi konflik berdasarkan fungsinya menjadi 2 macam yaitu konflik fungsional atau functional conflict dan konflik disfungsional (disfunctional conflict). Konflik fungsional berkaitan erat dengan terjadinya pertentangan antar kelompok yang bermanfaat bagi peningkatan efektivitas dan prestasi organisasi. Dengan adanya konflik maka dapat menumbuhkan suatu kreativitas anggota kelompok, atau menghasilkan berbagai pendapat sebagai solusi dan ide kreatif untuk mengatasi masalah bersama yang sedang dihadapi.
Konflik disfungsional berkaitan dengan pertentangan antar kelompok yang menyebabkan rusaknya atau menghalangi tujuan organisasi/kelompok yang hendak dicapai. Konflik ini terjadi karena keinginan suatu pihak untuk memperoleh kekuasaan yang lebih besar terutama dalam pengelolaan sumber daya keuangan.
2. Berdasarkan Pihak yang Terlibat
Berdasarkan pihak yang terlibat, James Stoner dan Edward Freeman menggolongkan menjadi 6 yaitu:
a. Konflik dalam diri individu
b. Konflik antar individu
c. Konflik antar individu dan kelompok
d. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
e. Konflik antarorganisasi
f. Konflik antar individu dalam suatu organisasi yang berbeda.
Konflik dalam diri individu terjadi karena seseorang harus memilih tujuan yang saling bertentangan, atau karena tugas yang melebihi batas kemampuannya. Konflik antar individu terjadi karena perbedaan kepribadian antara individu satu dengan individu lainnya.
Konflik antar individu dan kelompok terjadi karena kegagalan individu dalam menyesuaikan diri dengan aturan dalam kelompok tempatnya bekerja. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama terjadi karena kelompok yang satu berbeda tujuan dengan kelompok yang lain sehingga masing-masing berusaha untuk mencapai tujuan kelompok. Konflik antar organisasi terjadi jika tindakan yang dilakukan suatu organisasi berdampak negatif pada organisasi lainnya, misalnya dalam perebutan sumber daya yang sama. Konflik antar individu dalam suatu organisasi yang berbeda terjadi akibat sikap/perilaku suatu individu suatu organisasi berdampak negatif terhadap anggota organisasi yang lain, misalnya seorang manajer public relation menyatakan keberatan atas pernyataan jurnalis.
3. Berdasarkan Struktur Organisasi
Winardi membagi konflik berdasarkan struktur organisasi menjadi 4 macam yaitu konflik vertikal, konflik horizontal, konflik garis-staf, dan konflik peran. Konflik vertikal yaitu konflik yang terjadi antar karyawan dimana salah satu karyawan memiliki kedudukan yang tidak sama dengan karyawan lain dalam organisasi, misalnya antara atasan dengan bawahan.
Konflik horizontal adalah konflik yang terjadi antara sejumlah karyawan yang berkedudukan sama atau setingkat dalam organisasi, misalnya konflik yang terjadi antar karyawan, atau antar departemen yang setingkat. Konflik garis-staf yaitu konflik yang terjadi antara karyawan lini yang biasanya memegang posisi komando, dengan pejabat staf yang biasanya berfungsi sebagai penasehat dalam organisasi. Konflik peran adalah konflik yang terjadi karena seseorang mengemban tugas lebih dari satu namun bertentangan.
Dalam media online Merdeka, konflik dapat disebabkan karena perbedaan dari setiap individu, perbedaan budaya, gesekan kepentingan, serta perubahan sosial.