Hubungan antara organisasi dan sumber daya manusia memerlukan komitmen agar tujuan organisasi tercapai. Komitmen dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang berkaitan dengan psikologis yang menggambarkan hubungan antara karyawan/pegawai dengan perusahaan/organisasi tempatnya bekerja. Hubungan ini dapat diukur dengan indikator sehingga tingkat/derajat komitmen organisasional karyawan dapat diketahui. Komitmen terhadap organisasi merupakan bentuk kerelatifan kuatnya hubungan individu dalam mengidentifikasi keterlibatan dirinya terhadap perusahaan/organisasi. Hal ini ditandai 3 hal yaitu kemampuan menerima nilai-nilai dan tujuan organisasi, memiliki kesungguhan dalam kesiapan dan kesediaan melakukan sesuatu atas nama perusahaan/organisasi, serta adanya keinginan dalam mempertahankan keanggotaan untuk tetap menjadi bagian dari perusahaan/organisasi.
Komitmen yang dikemukakan Allen dan Meyer (1990) mencakup 3 bentuk yaitu komitmen afektif, komitmen kontinuan, dan komitmen normatif. Komitmen afektif berupa keterikatan emosional seorang karyawan terhadap perusahaan/organisasi berdasarkan keinginannya sendiri. Komitmen kontinuan merupakan komitmen seseorang berdasarkan pertimbangan untung atau rugi jika meninggalkan perusahaan/organisasi tempatnya bekerja. Hal ini sudah berkaitan dengan upaya dalam pemenuhan kebutuhan. Komitmen normatif berkaitan dengan keyakinan seseorang mengenai tanggung jawab terhadap perusahaan/organisasi sehingga seseorang yang berkomitmen terhadap tempatnya bekerja merupakan perasaan wajib untuk loyal terhadap perusahaan/organisasi