METODE EKSPERIMEN
Tujuan dari metode eksperimen adalah untuk mendekatkan peneliti dengan permasalahan yang dihadapi. Dengan cara ini maka peneliti tidak hanya melakukan pengukuran saja, namun juga intervensi misalnya treatment terhadap variabel-variabel bebas dan melihat efeknya terhadap variabel terikat.
A. Prosedur Penelitian Eksperimen
Dalam melaksanakan metode eksperimen terdapat prosedur yang harus dilakukan oleh seorang peneliti sehingga menghasilkan output yang diinginkan, yaitu:
1. Menetapkan Variabel
Variabel yang akan diteliti sudah harus jelas dan sesuai dengan hipotesis yang dikembangkan. Bahkan jika perlu dapat melakukan pengecekan ulang terhadap hipotesis untuk memastikannya agar valid terutama jika berkaitan dengan prosedur lanjutan.
2. Menetapkan Treatment
Treatment yang dilakukan perlu disesuaikan dengan tujuan penelitian. Adanya ketidaksesuaian treatment dengan tujuan akan menghasilkan output yang sia-sia sehingga diskusi mendalam dengan berbagai pihak yang terkait dengan penelitian perlu dilakukan untuk menetapkan treatment yang tepat.
3. Kontrol Lingkungan
Lingkungan sebagai lokasi penelitian perlu dikaji dan dikontrol. Hal ini bertujuan untuk mengetahui dan memastikan faktor-faktor yang diperkirakan signifikan berpengaruh terhadap eksperimen yang dilakukan.
4. Memilih Desain
Pemilihan desain harus sesuai dengan tujuan penelitian. Kesalahan dalam memilih desain menyebabkan penelitian tidak sejalan dengan semestinya. Meskipun dapat berjalan namun tidak dapat manghasilkan output sesuai dengan tujuan penelitian.
5. Memilih Subyek
Dalam suatu penelitian, eksperimen khususnya, subyek dan obyek penelitian perlu dilakukan dengan benar. Kesalahan dalam menentukan obyek dan subyek pun dapat berpengaruh pada hasilnya. Selain itu juga perlu diperhatikan penentuan kelompok treatment dan kelompok kontrol yang jelas, apakah dilakukan secara random atau tidak.
6. Melakukan Uji Coba
Uji coba sangat penting dan perlu dilakukan. Dengan adanya uji coba maka peneliti dapat mengetahui gambaran sejauh mana suatu instrumen dan desain tepat digunakan. Dengan adanya uji coba juga dapat membantu peneliti untuk mengetahui berbagai kekurangan sehingga dapat direvisi.
7. Revisi Eksperimen
Tahapan ini dapat dilakukan jika dalam suatu uji coba ditemukan kekurangan-kekurangan. Revisi dapat dilakukan baik mengenai desain maupun intrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Revisi perlu dilakukan secara hati-hati, karena jika tidak maka justru dapat memperburuk desain maupun instrumen penelitian.
8. Pelaksanaan Eksperimen
Dalam pelaksanaannya, eksperimen perlu dilakukan sebaik-baiknya, bahkan perlu didokumentasikan dengan mencatat berbagai langkah eksperimen yang dilakukan. Catatan ini penting, terutama menyangkut subyek dan obyek eksperimen, jadwal eksperimen, anggaran, bahkan sampai dengan hasil penelitian. Berdasarkan dokumentasi tersebut maka adanya penyimpangan dapat dideteksi dan diketahui letak kesalahannya.
9. Mencatat Hasil Eksperimen
Setelah keseluruhan proses eksperimen dilaksanakan, maka hal terakhir yang dilakukan adalah menyusun catatan hasil eksperimen. Catatan ini harus jelas dan dapat merumuskan suatu kesimpulan. Selain itu juga dapat dipahami oleh berbagai pihak, terutama pihak terkait. Hasil temuan juga disertakan saran-saran yang sifatnya spesifik sehingga memberikan manfaat yang maksimal.
B. Keunikan Penelitian Eksperimen
Menurut Fraenkel dan Wallen (1993) yang dikutip Nurdin dan Hartati (2019), keunikan penelitian eksperimen ini adalah:
(1) Merupakan satu-satunya tipe penelitian yang memberi kesempatan pada peneliti untuk secara langsung dapat memengaruhi variabel penelitian
(2) Keunikan lainnya adalah menjadi satu-satunya penelitian yang dapat menguji hipotesis tetang relasi hubungan sebab akibat.
Kelebihan Metode Eksperimen
Kelebihan-kelebihan dengan menggunakan metode eksperimen yaitu:
- Metode ini memungkinkan dapat memanipulasi variabel bebas dengan tujuan mengetahui munculnya sebab akibat suatu peristiwa atau kondisi tertentu.
- Dengan eksperimen memungkinkan digunakannya variabel kontrol. Fungsinya adalah sebagai pembanding dengan variabel yang terkena treatment. Perbandingan ini dilakukan dengan tujuan mengetahui efek dari subyek yang terkena treatment.
- Eksperimen dapat ditiru. Hal ini karena peneliti tidak dapat melakukan generalisasi dari satu eksperimen saja, perlu adanya pengulangan eksperimen dengan hasil yang sama untuk memberikan tingkat kepercayaan bahwa teori yang digunakan valid.
- Analisis untuk metode ini dapat menggunakan uji statistik inferensial.
Kekurangan Metode Eksperimen
Selain kelebihan, metode eksperimen pun memiliki berbagai kekurangan, antara lain:
- Eksperimen bersifat semu, karena tidak dilakukan pada kondisi yang nyata/riil/apa adanya. Banyak eksperimen dilakukan di laboratorium dengan kondisi lingkungan yang diatur dan tidak alami. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam menemukan hasil yang dapat digeneralisasikan karena tidak valid dari keadaan yang nyata.
- Perilaku peneliti yang melakukan eksperimen pada laboratorium memiliki wawasan terbatas karena dikontrol situasi yang terbatas.
- Banyak persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan eksperimen. Banyak variabel yang rumit dari kondisi dan situasi sosial yang tidak dapat diterapkan dalam eksperimen karena peneliti bersikap pasif padahal tidak hanya berhadapan dengan suatu benda tapi juga manusia.
- Pelaksanaan metode eksperimen sangat rentan karena keterbatasan sampel sehingga cenderung bias jika digeneralisasikan.
- Meskipun terdapat variabel kontrol, namun ada kemungkinan jumlah variabel kontrol sangat terbatas sehingga tidak mungkin memasukkan semua variabel kontrol.
- Etika menjadi masalah yang dihadapi dalam metode eksperimen. Akhir-akhir ini banyak dikritik karena tidak sejalan dengan etika penelitian.