POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
A. Populasi
Populasi dan sampel penelitian hanya dikenal dalam metode kuantitatif. Hal ini karena jumlahnya yang sangat besar yang mendukung penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 117), populasi adalah seluruh obyek atau subyek dengan kualitas dan karakteristik tertentu. Arikunto (2013: 173) berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Dapat disimpulkan bahwa populasi adalah sekumpulan obyek/subyek yang memiliki karakteristik sama sebagai sasaran penelitian. Semakin sedikit karakter populasi yang diidentifikasi maka populasi semakin heterogen. Sebaliknya, semakin banyak ciri subyek yang disyaratkan sebagai populasi maka populasi itu menjadi semakin homogen. Wiyono (2011: 75) mengemukakan bahwa populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi bukan hanya jumlah obyek atau subyek penelitian, namun meliputi seluruh karakteristik atau ciri-ciri yang dimilikinya. Pendapat Wiyono tersebut mendukung definisi yang dikemukakan Sugiyono dan Arikunto bahwa populasi merupakan suatu kelompok baik manusia maupun selain manusia yang memiliki karakter atau ciri yang sama.B. Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2013: 118) didefinisikan sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Arikunto (2013: 174) mendefinisikan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili karakter populasi yang diteliti. Untuk mendapatkan gambaran mengenai populasi, tidak serta merta seluruh populasi digunakan, terlebih jika populasi sangat besar dan tersebar saling berjauhan seperti penduduk, PNS, pegawai bank yang bergerak secara nasional, dan sebagainya. Oleh karena itu untuk mewakili karakter populasi diperlukan sampel, sehingga peneliti tetap dapat melakukan olah data dan mengambil kesimpulan penelitian sesuai dengan sasaran penelitian tanpa meninggalkan karakternya. Umumnya, suatu penelitian dilakukan dengan mempelajari sampel, bukan populasinya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan efisiensi dalam penelitian yang berdasar pada beberapa pertimbangan yaitu waktu, tenaga, dan dana penelitian dimana ketiganya biasanya memiliki keterbatasan. Jika populasi dipelajari seluruhnya maka akan membuang banyak waktu, tenaga, dan dana. Selain itu, studi populasi seringkali tidak mungkin bisa dilakukan dalam jangka panjang jika karakter subyek dan variabel penelitian yang menyangkutnya mengalami perubahan yang relatif cepat. Misalnya penelitian terhadap karyawan produktif di bank yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal tersebut tidak akan bisa dilakukan bila pelaksanaannya selama bertahun-tahun karena akan muncul individu-individu yang awalnya memenuhi ciri populasi menjadi individu yang tak lagi tercakup dalam populasi sejalan dengan perkembangan perusahaan dan bertambahnya usia. Untuk mempertahankan dan mewakili karakter populasi, maka diperlukan sampel minimal agar data tetap valid dan reliabel. Secara garis besar, penentuan sampel penelitian dibagi menjadi dua, yaitu model probabilitas dan non-probabilitas. Secara rinci, penjelasan mengenai sampel dapat dibaca pada judul teknik pengambilan sampel. Daftar Pustaka Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Penerbit Alfabeta Wiyono, G. 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS dan SmartPLS. Yogyakarta: STIM YKPN YogyakartaPOPULASI DAN SAMPEL