Produktivitas diartikan sebagai suatu ukuran untuk membandingkan antara keluaran atau output (hasil, capaian, produk barang atau jasa, dan sebagainya) dengan masukan atau input (modal, sumber daya alam, dan sebagainya). Berdasarkan hal tersebut maka produktivitas juga diartikan sebagai rasio/perbandingan antara masukan dengan keluaran dalam waktu tertentu.

Produktivitas mempunyai kaitan erat dengan kinerja dimana kinerja menjadi bagian penting produktivitas. Kinerja merupakan hasil atau output yang dihasilkan oleh karyawan. Hal tersebut menunjukkan pentingnya kinerja karena berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Apabila kinerja karyawan semakin baik maka dapat dikatakan semakin produktif, atau produktivitas kerjanya semakin meningkat.

Produktivitas memiliki arti penting bagi suatu perusahaan atau organisasi karena menjadi ukuran sejauhmana target yang diharapkan perusahaan tercapai. Oleh karena itu diperlukan suatu pengukuran dalam produktivitas. Pengukuran produktivitas kerja dapat dilakukan dengan dua macam cara yaitu pengukuran produktivitas kerja secara total dan parsial. Produktivitas total merupakan perbandingan total output dengan total input yang meliputi semua faktor masukan seperti sumber daya manusia, modal, bahan baku, energi dan sebagainya terhadap total keluaran, sedangkan produktivitas parsial merupakan perbandingan antara satu output dengan satu input per satuan misalnya mengenai sumber daya manusia, modal, bahan baku, energi dan sebagainya.

Berbagai faktor dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Beberapa diantaranya adalah motivasi, kedisiplinan, etos kerja, keterampilan, pendidikan, lingkungan kerja, dan teknologi. Motivasi merupakan suatu pendorong seseorang melakukan sesuatu. Misalnya jika seseorang menginginkan gaji dan bonus maka akan melakukan berbagai upaya kerja maksimal dalam mencapai hasil tersebut. Dapat dikatakan bahwa motivasi bersangkutan dengan kebutuhan. Dengan kebutuhan yang tinggi dan ketidakpuasan yang dicapai maka akan memiliki motivasi untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan tersebut.

Wijaya dan Manurung merangkum berbagai pendapat ahli seperti Sedarmayanti, Colquit, Shane dan Glinow, Slocum dan Hellriegel, Benardin dan Russel maupun Gomes, bahwa peningkatan produktivitas kerja dapat didukung melalui budaya organisasi, kepemimpinan spiritual, sikap kerja dan motivasi kerja.

Disiplin juga dapat membantu seseorang untuk produktif. Dengan memiliki mental disiplin maka akan memiliki keinginan kuat melaksanakan sepenuhnya suatu aturan, norma, kode etik maupun kaidah yang berlaku di lingkungannya. Disiplin juga membuat seseorang dapat mengendalikan diri untuk tidak melanggar aturan dan memenuhi setiap tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakannya dengan baik. Selain disiplin, etos kerja juga berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Etos kerja merupakan pandangan untuk menilai sejauh mana pekerjaan dapat dilakukan agar dapat mencapai hasil terbaik.

PRODUKTIVITAS KERJA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top
Open chat
1
Selamat datang di konsultanskripsi.com. Ada yang bisa kami bantu?