Validitas menjadi bagian penting dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif, begitu juga dengan uji reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas juga untuk menentukan kelayakan instrumen penelitian. Oleh karena itu setelah menyusun instrumen penelitian untuk variabel yang diteliti. Sangat penting menguji instrumen sehingga data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Perlu diperhatikan dan dipahami bahwa hasil penelitian yang valid dan reliabel berbeda dengan instrumen yang valid dan reliabel.
Validitas hasil penelitian ditunjukkan jika data yang telah dikumpulkan dengan data riil pada obyek yang diteliti memiliki kesamaan. Jika obyek berwarna merah namun data terkumpul berwarna putih maka hasil penelitian tidak valid. Kemudian mengenai hasil penelitian yang reliabel, jika terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda, yaitu apabila obyek kemarin berwarna merah maka sekarang dan besok pun tetap berwarna merah.
Instrumen yang valid yaitu alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Timbangan yang valid dapat digunakan untuk mengukur berat suatu benda dengan teliti, karena timbangan merupakan alat ukur berat. Timbangan tersebut menjadi tidak valid jika digunakan untuk mengukur panjang suatu benda. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut menghasilkan data yang sama jika digunakan untuk mengukur suatu obyek berkali-kali (Sugiyono, 2013: 168).
Instrumen yang valid dan reliabel menjadi syarat mutlak untuk memperoleh hasil penelitian yang valid dan reliabel (Sugiyono, 2011: 168). Penggunaan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka data hasil penelitian diharapkan juga dapat valid dan reliabel.
A. Validitas
Dalam konsep validitas, terdapat validitas eksternal dan validitas internal. Pengukuran validitas eksternal berhubungan dengan hasil penelitian, sedangkan pengukuran validitas internal meliputi validitas isi, validitas kriteria, dan validitas konstruk (Wiyono, 2011: 111).
1. Validitas Eksternal
Validitas eksternal menunjukkan bahwa hasil suatu penelitian secara ekternal valid sehingga dapat digeneralisasikan. Validitas eksternal dapat ditingkatkan dengan cara menambah jumlah sampel serta meningkatkan validitas eksternal instrumen dengan cara membandingkan instrumen dengan catatan-catatan di lapangan (Wiyono, 2011: 112). Penelitian yang mempunyai validitas eksternal bila hasil penelitian dapat diterapkan pada sampel yang lain atau hasil penelitian dapat digeneralisasikan (Sugiyono, 2013: 170).
2. Validitas Internal, yaitu jika penelitian memiliki data yang dihasilkan merupakan fungsi dari rancangan dan instrumen yang digunakan (Sugiyono, 2013: 170).
Validitas ini meliputi:
a. Validitas Isi
Instrumen yang harus mempunyai validitas isi (content validity) adalah instrumen yang berbentuk tes yang sering digunakan untuk mengukur pencapaian hasil belajar (achievement) dan mengukur efektivitas pelaksanaan program dan tujuan. Untuk menyusun instrumen pencapaian hasil belajar yang mempunyai validitas isi maka instrumen disusun berdasarkan materi pelajaran yang telah diajarkan. Adapun instrumen untuk mengetahui pelaksanaan program maka disusun berdasarkan program yang telah direncanakan. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat tercapainya tujuan (efektivitas) maka instrumen harus disusun berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan (Sugiyono, 2013: 172).
1) Bivariate Correlation Pearson
2) Corrected Item-Total Correlation
b. Validitas Kriteria
c. Validitas Konstruk
Instrumen yang memiliki validitas konstruk yaitu jika instrumen yang digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan yang didefinisikan.
Untuk lebih jelasnya mengenai perhitungan uji validitas maka dapat dilihat pada Perhitungan Uji Validitas Instrumen dengan Aplikasi SPSS.
B. Reliabilitas
Instrumen yang reliabel belum tentu valid. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Oleh karena itu meskipun instrumen yang valid pada umumnya reliabel, tetapi pengujian reliabilitas perlu dilakukan.
Konsep mengenai pengukuran reliabilitas dalam suatu penelitian berhubungan dengan dua hal, yaitu pengukuran reliabilitas instrumen penelitian dan pengukuran reliabilitas indikator.
1. Reliabilitas Instrumen Penelitian
2. Reliabilitas Konstruk
Untuk lebih jelasnya mengenai reliabilitas, maka dapat dilihat pada Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen dengan Aplikasi SPSS.
Daftar Pustaka
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Penerbit Alfabeta
Wiyono, G. 2013. Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS & SmartPLS. Yogyakarta: UPP STIM YKPN