Sampah Pariwisata
Sampah pariwisata merupakan dampak dari kegiatan wisata yang overload. Kekayaan negara Indonesia menjadi potensi dan modal besar untuk dikembangkan sebagai destinasi pariwisata. Kekayaan tidak hanya keindahan alam, namun juga budaya, seni, bahkan warisan leluhur yang merupakan nilai-nilai yang tidak ditemukan di negara lain. Data yang dihimpun dari katadata.co.id menyebutkan bahwa terdapat 2.552 obyek daya tarik komersial di Indonesia. Jumlah tersebut dibagi menjadi wisata buatan, alam, tirta, budaya, kawasan pariwisata, dan hiburan rekreasi. Obyek wisata buatan sebanyak 1.003 obyek, wisata alam sebanyak 651 obyek, dan wisata tirta sebanyak 530 obyek. Adapun wisata budaya sebanyak 236 obyek, kawasan pariwisata sebanyak 92 obyek serta taman hiburan dan rekreasi sebanyak 40 obyek.

Kuantitas dan kompleksitas pilihan wisata di Indonesia menjadi pilihan wisatawan domestik dan mancanegara melakukan kunjungan. Hal tersebut berdampak pada tingkatan kunjungan yang semakin pesat. Di satu sisi hal ini sangat menguntungkan secara ekonomi, namun di sisi lain juga hasil kegiatan wisata menyisakan sampah. Semakin tinggi kunjungan maka sampah yang dihasilkan juga semakin besar. Sampah dari hasil kegiatan pariwisata pun bervariasi seperti sampah plastik yang merupakan sampah anorganik, sisa makanan, sisa minuman, daun-daunan, dan sebagainya. Sampah organik masih memiliki alternatif untuk diolah menjadi produk bermanfaat seperti pupuk organik, akan tetapi sampah plastik masih menghadapi kesulitan mengolahnya karena sulit terurai. Selain memperhatikan kode etik, pariwisata juga harus memperhatikan sampah agar pariwisata tetap sustain.
Jenis Sampah Aktivitas Pariwisata
Aktivitas pariwisata menghasilkan berbagai jenis sampah, mulai dari sampah organik maupun non organik. Jenis sampah organik yang dihasilkan seperti sisa makanan dari pengunjung, sisa bahan makanan dari penyedia logistik, dan sisa tumbuhan (ranting, daun) di kawasan pariwisata. Sampah anorganik juga banyak dihasilkan seperti plastik (kemasan makanan dan minuman, sedotan, dan kantong belanja), kaca, dan logam. Sampah lainnya juga ada berbagai macam seperti kain dan karet. SNI 19-3964-1994 membagi 9 jenis sampah berdasarkan komposisi beratnya yaitu organik, plastik, logam, kertas, kaca, kain, karet, kayu, dan sampah lainnya. Sampah organik umumnya memiliki persentase paling besar dibandingkan jenis sampah lainnya.