Uji Linearitas
Uji linearitas menjadi uji yang penting dalam regresi sebagai Uji Asumsi Dasar sebagai prasyarat dalam uji statistik. Dalam analisis regresi linear maupun korelasi, adanya hubungan linear antar variabel diharuskan terpenuhi.
Tujuan dari uji ini untuk mengetahui apakah variabel-variabel penelitian yang digunakan mempunyai variabel linear atau tidak secara signifikan. Widana dan Muliani, 2020 menjelaskan bahwa uji ini bertujuan mengetahui apakah hubungan antara variabel-variabel bebas dan tak bebas terletak pada suatu garis lurus atau tidak.

Pengujian dilakukan dengan:
1. Test for Linearity
Perhitungan uji linearitas dengan tes ini menggunakan program SPSS yang menghasilkan nilai signifikansi 0,05. Dua variabel penelitian dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansinya < 0,05 (Wiyono, 2011: 155). Secara rinci, dasar keputusan dalam interpretasi data hasil perhitungan yaitu:
a. Jika nilai signifikansi< 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan linear antara dua variabel (variabel bebas dan terikat).
b. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan linear antara dua variabel yaitu variabel bebas dan terikat.
Selain membandingkan nilai signifikansi, untuk menyimpulkan hasil perhitungan juga dapat membandingkan nilai F hitung dengan F tabel:
a. Jika nilai F hitung < F tabel maka dapat disimpulkan terdapat hubungan linear antara variabel terikat dan variabel bebas.
b. Jika nilai F hitung < F tabel maka dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan linear antara variabel terikat dan variabel bebas.
2. Grafik (Scatter Plot)
Untuk memperoleh gambar scatter plot dapat menggunakan program SPSS. Uji dengan grafik atau scatter plot didasarkan pada pola grafik yang terbentuk. Pola ini menggambarkan hubungan linear dan hubungan tidak linear. Hubungan linear digambarkan dengan titik-titik yang membentuk pola dengan arah kanan atas (hubungan positif) atau dapat juga titik dengan pola yang mengarah ke kiri atas (hubungan negatif). pola-pola ini mendekati garis yang lurus. Hubungan yang tidak linear digambarkan titik-titik yang menyebar (tidak membentuk pola garis lurus atau membentuk pola lain seperti kurva atau kuadratik).

Sangat kreatif..saya suka pembahasan dan tulisan tentang artikel ini. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan bagi pembaca.
Salam
Diploma of Multimedia System Telkom University
it@telkomuniversity.ac.id
Terima kasih 🙂
thank you for the information you share, it is very useful for me
You’re welcome 🙂
sangat bermanfaat, terima kasih