Hauke dan Kossowski (2011) mengemukakan bahwa korelasi ini dicetuskan oleh Charles Spearman sebagai ukuran kekuatan hubungan dua variabel. Korelasi rank spearman merupakan salah satu analisis korelasi dengan sumber data ordinal dengan tujuan menguji hipotesis asosiatif. Bentuk hipotesis asosiasi merupakan hubungan dua variabel atau lebih dalam suatu populasi, seperti “Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara budaya organisasional dengan kinerja karyawan?”
Mengenai data ordinal sudah dijelaskan dalam bab Statistik Inferensial, yang menyebutkan bahwa data ordinal merupakan data yang menggambarkan tingkatan suatu objek, bisa dari rendah ke tinggi atau tinggi ke rendah. Misalnya mengenai pendapat objek/responden A, dikategorikan sangat setuju, setuju, cukup setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Kategori tersebut diberikan simbol angka dengan sangat setuju diberi skor 6, setuju dengan skor 5, cukup setuju dengan skor 4, netral dengan skor 3, tidak setuju dengan skor 2, dan sangat tidak setuju diberi skor 1. Pengkategorian tersebut juga dinamakan dengan Likert.
Selain untuk data ordinal dan hipotesis asosiasi, pengujian data dengan korelasi Rank Spearman tepat digunakan untuk data yang bersifat kategorik dengan jumlah sampel kurang dari 30 dan statistik nonparametrik. Korelasi Rank Spearman dinotasikan dengan simbol dengan r atau rho. Berdasarkan rumusan masalah di atas maka hipotesis yang disusun yaitu:
H0: r = 0, berarti budaya organisasional tidak berhubungan dengan kinerja karyawan
Ha: r ≠ 0, berarti budaya organisasional berhubungan dengan kinerja karyawan
Pengambilan keputusan ada tidaknya hubungan berdasarkan nilai signifikansi 5%, yaitu:
- Jika signifikansi atau probabilitas (Sig) > 0,05 maka Ho diterima
- Jika signifikansi atau probabilitas (Sig) < 0,05 maka Ha diterima
Selain pengujian hipotesis, tingkat hubungan juga dikategorikan berdasarkan Correlation Coefficient. Sugiyono (2013: 242) menyajikan pedoman untuk interpretasi koefisien korelasi yaitu:
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa semakin mendekati angka 0 maka tingkat korelasi semakin rendah, dan sebaliknya, semakin mendekati angka 1 maka semakin kuat korelasinya.